"PENGARUH
EKSTRAK TANAMAN TERHADAP PENYAKIT ASAM URAT"
Asam
urat sering dialami masyarakat saat ini, dan banyak diderita oleh kelompok usia
produktif yaitu usia 30-50 tahun, hal ini dapat menurunkan produktivitas kerja.
Pada kondisi patofisiologis terjadi peningkatan kadar asma urat dalam darah
melewati batas normal yang disebut hiperurisemia. Pada hiperurisimia terjadi
akumulasi kristal asam urat pada persendian sehingga menimbulkan rasa sakit
atau nyeri yang dikenal dengan istilah penyakit gout.
Asam
urat merupakan produk akhir yang terbentuk dari senyawa purin (adenine, guanine),
dihasilkan dalam jaringan yang mengandung enzim xantin oksidase terutama di
hati dan usus halus. Dalam keadaan normal, asam urat dapat dikeluarkan melalui
ginjal. Tetapi apabila sintesis asam urat terlalu banyak atau ekskresinya
melalui ginjal terlalu sedikit, maka kadar nya dalam darah akan meningkat,
kristal-kristal urat yang sukar larut dala semua cairan tubuh, mengendap di
sendi-sendi dan jaringan dan menimbulkan peradangan. Endapan kristal urat juga
dapat terjadi pada ginjl dan lambat laun akan merusak organ tersebut. Nilai
normal asam urat 2,4-5,7 mg/dL pada wanita dan 3,5-7,0 mg/dL pada pria
Kadar
asam urat yang tinggi seperti pada penderita hiperurisemia dapat menyebabkan kerusakan
pada membran sel seperti hepar dan ginjal akibat reaksi berantai peroksidase
lipid. Makanan yang mengandung purin tinggi, akan mengaktivasi enzim xanthine
normal. Asam urat merupakan senyawa kima hasil akhir dari metabolisme asam
nukleat atau metabolisme purin dalam tubuh. Berdasarkan penyelidikan bahwa 90%
dari asam urat merupakan hasil katabolisme purin yang dibantu oleh enzim
guananse dan xanthine oksidase
Berikut ini beberapa tanaman yang dapat mengatasi
penyakit asam urat, diantaranya:
1. Daun
teh hijau
Daun
teh hijau mengandung gugus flavanoid
dari polifenol. Salah satu senyawa aktif teh hijau adalah catechin. Senyawa ini
bersifat sebagai antioksidan. Fungsi antioksidan adalah sebagai peredam yang
dapat menetralisir radikal bebas yang masuk dalam tubuh serta menghentikan
reaksi berantai peroksidasi dari lipid.
Selain itu teh hijau juga dapat berfungsi sebagai antiinflamasi (Wolfram, 2007 dalam Hamzah, 2014). Diharapkan dengan pemberian catechin dari ekstrak teh hijau dapat menurunkan kadar asam urat, CRP dan MDA plasma.
Selain itu teh hijau juga dapat berfungsi sebagai antiinflamasi (Wolfram, 2007 dalam Hamzah, 2014). Diharapkan dengan pemberian catechin dari ekstrak teh hijau dapat menurunkan kadar asam urat, CRP dan MDA plasma.
Seledri
(Apium graveolens L) merupakan
tanaman suku Umbeliferae yang
mempunyai khasiat sebagai obat. Komponen metabolit sekunder yang berhasil
diisolasi dari seledri di antaranya apiin, apigenin. Herba seledri sering
digunakan sebagai obat peluruh keringat, penurun demam, rematik, sukar tidur,
darah tinggi, asam urat, dan memperbaiki fungsi darah yang terganggu, selain
itu juga dapat berfungsi sebagai antiinflamasi (Fazal, 2012 dalam Juwita,
2014). Apigenin merupakan salah satu senyawa yang terdapat dalam seledri dan
dapat digunakan sebagai obat asam urat (Duke, 2001 dalam Juwita, 2014).
Menurut
ahli tanaman obat Dr.Setiawan Dalimartha sebagian besar masyarakat Indonesia
sudah memanfaatkan air rebusan rambut jagung sebagai obat tradisional penurun
kadar asam urat darah. Penggunaan rambut jagung di Indonesia juga bermanfaat
dalam pengobatan berbagai penyakit seperti hipertensi, batu ginjal, radang
ginjal, diabetes mellitus, hepatitis, infeksi saluran kemih, dan batu kandung empedu (Nursewian, 2012 dalam Hamzah, 2014).
Selain rambut jagung, tanaman lain yang digunakan sebagai mengatasi asam urat secara tradisional adalah mahkota dewa, seledri, salam, sidaguri, dan lain-lain
Selain rambut jagung, tanaman lain yang digunakan sebagai mengatasi asam urat secara tradisional adalah mahkota dewa, seledri, salam, sidaguri, dan lain-lain
Ekstak etanol rambut
jagung terbukti positif mengandung flavonoid, alkaloid, fenol, steroid,
glikosida, karbohidrat dan tanin yang secara tradisional juga digunakan sebagai
terapi diuretik, pengobatan sistitis, urikosurik, gout, batu ginjal, nefritis
dan prostat (Bhaigyabati et al., 2011 dalam Hamzah, 2014).
Herbal rambut jagung pada gout berkhasiat sebagai antiradang, menghilangkan nyeri, meningkatkan kinerja ginjal dalam pembuangan asam urat, peluruh kemih, dan mencegah terjadinya komplikasi pada ginjal dan organ tubuh lainnya (Wijayakusuma H, 2011 dalam Hamzah, 2014).
Herbal rambut jagung pada gout berkhasiat sebagai antiradang, menghilangkan nyeri, meningkatkan kinerja ginjal dalam pembuangan asam urat, peluruh kemih, dan mencegah terjadinya komplikasi pada ginjal dan organ tubuh lainnya (Wijayakusuma H, 2011 dalam Hamzah, 2014).
Referensi
Hamzah Lovira,
Helmi Arifin, Asram Ahmadi. 2014. Pengaruh Ekstrak Etanol Rambut Jagung (Zea
Mays L.) Terhadap Kadar Asam Urat Darah Mencit Putih Jantan Hiperurisemia.
Fakultas Farmasi Universitas Andalas, Kampus Unand Limau Manis Padang. Prosiding Seminar Nasional dan Workshop
“Perkembangan Terkini Sains Farmasi dan Klinik IV” tahun 2014. (Online). (http://semnasffua.com/pub/2014/PROSIDING%202014_p282-293.pdf).
(Diakses tanggal 7 Desember 2017)
Juwita Dian Ayu,
Popy Handayani. 2014. Pegaruh Fraksi Air herba Seledri (Apium graveolens L.)
Terhadap Kadar Asam Urat Mencit Putih Jantan Hiperurisemia. Fakultas Farmasi
Universitas Andalas, Kampus Unand Limau Manis Padang. Prosiding Seminar Nasionla dan Workshop “Perkembangan Terkini Sains
Farmasu dan Klinik IV” tahun 2014. (Online). (http://etheses.uin-malang.ac.id/4471/1/03520066.pdf).
(Diakses tanggal 7 Desember 2017)
Pribadi Fajar
Wahyu, Dwi Arini Ernawati. 2010. Efek Catechin Terhadap Kadar Asam Urat,
C-Reactive Protein (CRP) dan Malondialdehid Darah Tikus Putih (Rattus
norvegicus) Hiperurisemia. Mandala Of
Health. Volume 4, Nomor 1
No comments:
Post a Comment